Sunday, September 30, 2012

TIPS BERKEBUN ORGANIK DIRUMAH


LAHAN
·         Tanaman kacang-kacangan seperti bncis, kacang panjang,edamame dsb akarnya dapat menyuburkan tanah.Sekali-kali tanam kacang-kacangan sebagai tanaman tumpangsari
·         Jika menanam di pot/polybag, usahakan besar pot/polybag sesuai dengan tanaman tsb setelah dewasa. Biasanya penetrasi akar sama jauhnya dengan diameter kanopi daun(diameter tanaman dilihat dari atas).Usahakan diameter pot/polybag sebesar diameter tanaman.

PRA SEMAI
·         Biasanya sebelum disemai,biji direndam dahulu (air suam kuku lebih baik).Namun beberapa biji tertentu sebaiknya jangan direndam seperti edamame,bayam,basil,kemangi.
·         Setelah direndam,biji dapat langsung disemai atau di pra semai

SEMAI
·         Menyemai bayam cukup repot karena bijinya sangat kecil sekali.Akibatnya biji bayam tidak dapat tersebar merata.Campur biji bayam dengan pasir halus ata sekam halus ata media lain yang besar butirannya kira-kira sama dengan biji bayam.biasanya dengan perbandingan 1:10. Aduk rata.Taburkan campuran tsb ke

Wednesday, September 26, 2012

BUDIDAYA TANAMAN PEKARANGAN


Lahan Pekarangan
Lahan sempit
Ketersediaan sarana (media tanam, pupuk, dll) terbatas
Cara Mensiasati :
Efisien dalam penggunaan lahan (Vertikultur, Tanaman pot)
Tanaman bernilai ekonomis tinggi (toga, cabe, selada, pak coy, dll)

VERTIKULTUR
budidaya tanaman secara vetikal
JENIS VERTIKULTUR
(1) Rak (talang, bambu);
    (2) Tabung (plastik, paralon, dll)


JENIS TANAMAN
(1) Sayuran daun (sawi, selada, bayam,     kangkung, dll);
   (2) Bumbu (bawang daun, kucai, seledri, kemangi, dll);
   (3) Sayuran buah (cabai, terong, tomat, dll)
SISTEM POT (TANAMAN BUAH)
Jenis tanaman :
Jambu air, jambu bol, mangga, sawo, jeruk, dll
Wadah/tempat :
drum plastik, drum kaleng, pot tanah, pot plastik, polybag, dll
SISTEM POT (SAYURAN)










MEDIA TANAM


Contoh :

vCampuran tanah lapisan atas (top soil) dan pupuk kandang/kompos (1:1/2:1)
vCampuran tanah, sekam, dan pupuk kandang/kompos (1:1:1 / 2:1:1)
  Tidak ada formula baku, syarat : bahan organik cukup dan porous

PEMBIBITAN


Sayuran berkembang biak dengan:
•Biji (disemai/langsung tanam)
•Stek
•Umbi
•Bagian tanaman lain
Jenis tanaman yang harus disemai : selada, sawi, terong, cabai, dll
Jenis tanaman yang dapat di tanam langsung : kangkung, bayam, kacang panjang, pare dll


PEMBUMBUNAN DAN PERSEMAIAN




          Benih sayuran tertentu perlu dibumbun (disapih) sebelum dipindah ke lapang
          Wadah penyapihan : plastik es, daun pisang, pot mungil, gelas air mineral
          Cabut bibit dengan hati2 agar perakarannya tidak rusak, menggunakan pengungkit dari bambu, kayu, atau garpu
          Media yang digunakan: tanah+pukan (1:1), bila terlalu padat bisa ditambah pasir
          Wadah diisi media sebanyak ¾ bagian
          Masukkan bibit muda kemudian tambah media hingga wadah penuh
          Susun dan simpan ditempat yang teduh
          Penyiraman dengan semprotan halus (hand sprayer)

PERSEMAIAN
v  Membantu tanaman muda yang masih lemah agar lebih mudah dirawat
v  Sinar matahari terik, hujan lebat, kekurangan air, dsb. relatif dapat dihindari
Cara Persemaian :
          Siapkan tempat persemaian (kotak kayu/trey)
          Lapisan dasar ditaburkan pasir kasar dan pupuk kandang
          Setelah itu isi tanah yang sudah dihaluskan (bila kurang gembur bisa dicampur dengan pupuk kandang atau pasir)
          Tanah penutup ini tidak perlu terlalu subur karena bisa mengakibatkan pertumbuhan bibit yang terlalu cepat
          Benih ditanam sedalam 1-4 cm, tergantung pada ukuran benih

CARA PENANAMAN


v  Siapkan bibit, wadah dan media tanam
v  Isi wadah dengan sebanyak ¾ bagian wadah
v  Tanam bibit sayuran
v  Penuhi wadah dengan media tanam

Penanaman
Wadah :
          Pot
          Polybag
          Paralon,
          Talang plastik, dll

Media :
       Pukan/kompos + Tanah (1:1)
Syarat Bibit yang Baik:
          Pertumbuhan bibit tegar dan kuat
          Perakarannya bagus dan menyebar
          Batang tidak meninggi dan kurus
          Tidak gampang rebah atau berbatang lunak
          Bebas hama dan penyakit

PUPUK DAN PEMUPUKAN


Pupuk :
Ø  Pupuk kimia (Urea, TSP, KCl, pupuk pelengkap cair (jika dibutuhkan)
Ø  Pupuk organik (pupuk organik cair, ekstrak kompos)
Pemupukan :
v  Awal tanam (tabur pada media)
Pupuk susulan setiap 1-2 minggu sekali (tabur atau penyiraman pupuk yang telah dilarutkan, misal masing-masing 2 g urea, TSP, KCl per liter air)

Wednesday, September 19, 2012

PEMUPUKAN


PEMUPUKAN
PUPUK ORGANIK
(KEPMENPAN NO 02 Pert/HK/060/1/10/06

—Pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Kompos
KOMPOS ADALAH LIMBAH/BAHAN ORGANIK YANG DIBUSUKKAN PADA SUATU TEMPAT YANG DIATUR SUHU DAN KELEMBABANNYA SEHINGGA TERBENTUK KOMPOS DENGAN C/N RATIO RENDAH.

Kompos Fermentasi

MOL BONGOL PISANG



Bahan  :
Bonggol pisang  : 1,00 kg
Gula   merah       : 0,35 kg
Air kelapa            : 2,50 l
Air beras              : 7,00 l
Alat :
Timbangan, literan, parut, golok, pisau, ember, pengaduk, kertas koran, tali rapia.
Cara mengembangkan :
ü  Gula merah diiris tipis – tipis
ü  Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata
ü  Kupas bonggol pisang timbang 1,00 kg dan parut
ü  Masukkan parutan bonggol pisang dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga rata
ü  Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rapia.
ü  Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.
ü  Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
ü  Untuk kompos ( dekomposer ) dicampur air dengan perbandingan  1 : 5    ( 1 liter MOL : 5 l air )
ü  Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman umur 40 hari.

MOL LIMBAH DAPUR


Bahan :
limbah dapur     : 1,00 kg
Gula   merah     : 0,35 kg
Air kelapa            : 2,50 ltr
Air beras              : 7,00 ltr
Alat :
Timbangan, literan, golok, pisau, ember. pengaduk, kertas koran, tali rapia
Cara pengembangan :
ü  Gula diiris tipis – tipis
ü  Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata
ü  Timbang limbah dapu 1,00 kg dan hancurkan
ü  Masukkan hancuran limbah dapur dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga rata
ü  Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rapia
ü  Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok.
ü  Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
ü  Untuk kompos (dekomposer) di saring di campur air dengan perbandingan  1 : 5 (1 liter MOL : 5 l air)
ü  Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman umur 40 hari.

MOL KEONG MAS


Bahan : 
Keong mas  :  1, 00 kg
Gula merah :   0,35 kg
Air kelapa    :   2,50 ltr
Air beras      :   7,00 ltr
Alat  :
Timbangan, literan, karung platik, golok, pisau, ember,  pengaduk, kertas koran, tali rapia dan spidol
Cara mengembangkan :
ü  Gula diiris tipis-tipis
ü  Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula  serta aduk hinggga rata
ü  Timbang keong mas 1,00 kg, masukkan kedalam karung dan hancurkan
ü  Masukan hancuran keong mas dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga rata
ü  Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rapia
ü  Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok
ü  Simpan selama satu minggu
Penggunaan  :
ü  Untuk kompos ( dekomposer ) disaring dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 ( 1 liter Mol : 5 l air)
ü  Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disemprotkan setiap 10 nhari sekali sampai tanaman umur 40 hari.

MOL BUAH-BUAHAN


Bahan :
Buah-buahan : 1,00 kg
Gula merah     : 0,35 kg
Air kelapa        : 2,50 ltr
Air beras          : 7,00 ltr
Alat :
Timbangan, literan, golok, pisau, Ember, pengaduk, kertas Koran, tali rapia dan spidol
Cara mengembangkan :
ü  Gula diiris tipis-tipis
ü  Masukkn air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata   
ü  Kupas buah-buahan, timbang dan hancurkan
ü  Masukkan hancuran buah-buahan dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga rata                     
ü  Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rapia
ü  Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok
ü  Simpan selama satu minggu
Penggunaan :
ü  Untuk kompos (dekomposer) di saring dicampur air dengan                 
ü  Perbandingan 1 : 5 ( 1 liter Mol : 5 liter air )
ü  Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disemprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman umur 40 hari.

MOL BUAH BERENUK


Bahan :
Buah berenuk   : 1,00 kg
Gula   merah     : 0,35 kg
Air kelapa          : 2,50 ltr
Air beras            : 7,00 ltr
Alat  :
Timbangan, literan, parut, golok, pisau, ember, pengaduk, kertas koran, tali rapia
Cara Mengembangkan :
ü  Gula diiris tipis – tipis
ü  Masukkan air kelapa dalam ember dan tambahkan irisan gula serta aduk hingga rata
ü  Potong buah berenuk dan parut
ü  Masukkan parutan buah berenuk  dalam larutan gula dan masukkan air beras aduk hingga rata
ü  Tutup dengan kertas koran dan ikatlah dengan tali rapia
ü  Tulis jenis mol, tanggal pembuatan dan nama kelompok
ü  Simpan selama satu  minggu
Penggunaan :
ü  Untuk kompos ( dekomposer ) di saring di campur air dengan perbandingan  1 : 5    ( 1 liter MOL : 5 l air )
ü  Untuk tanaman padi 400 cc untuk 14 l air disermprotkan setiap 10 hari sekali sampai tanaman umur 40 hari.

PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KOTORAN HEWAN


Bahan :
Pupuk kandang segar dan air
Alat :
Timbangan, Drum/ember ukuran 200 liter, Karung goni (untuk karung plastik buat lubang dengan jarum), Tali rapia
Cara pembuatan :
ü  Timbang pupuk kadang sebanyak 30 kg
ü  Masukkan dalam karung dan ikat ujungnya
ü  Masukkan dalam drum
ü  Isi air hingga penuh, beri pemberat dan tutup
ü  Angkat setiap 3 (tiga) hari sekali dan setelah 2 (dua) minggun POC sudah jadi dengan tanda apabila dicium bau sudah berkurang (POC Kotoran hewan)
Penggunaan :
ü  1:5 (1 POC : 5 liter air) disemprotkan pada tanaman 2-3 minggu setelah perkecambahan
ü  POC diutamakan disemprot pada tanaman muda
ü  Apabila untuk tanaman dewasa yang mau berbunga bahan POC dari buah-buahan
ü  Pemupukan dilaksanakan pagi atau sore hari.

PUPUK KCl


Bahan :
sabut kelapa, air
Alat :
Drum/ember ukuran 200 liter
Cara Pembuatan :
ü  Masukkan sabut kelapa setengah drum
ü  Isi air hingga penuh, beri pemberat dan pupuk 
ü  Biarkan selama 2-3 minggu, POC sudah jadi ditandai denan adanya air hitam.

 Cara Penggunaan
:
ü  Penggunaan POC KCl disemprotkan pada tanah dan dapat digunakan berulangkali sesuai kebutuhan.
KEGIATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN KOMPOS
  1. STRUKTUR BAHAN
  2. PENCAMPURAN BAHAN
                (UNTUK MENGHASILKAN C/N YANG RENDAH)
  1. SYARAT BANGUNAN
                - TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI
                - VENTILASI UDARA CUKUP

PEMBUATAN KOMPOS


A.    BANGUNAN
            1. Tidak terkena sinar matahari secara langsung
            2. Vetilasi udara cukup

Friday, September 14, 2012

Peluang Usaha Memanfaatkan Barang bekas



Berbagai macam tanaman sayuran seperti kol, wortel, tomat, dan jenis lainnya sudah menjadi komoditi pertanian yang dibutuhkan setiap orang terutama untuk memasak. Budidaya tanaman tersebut memang membutuhkan teknik dan kebun yang luas agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. Jika anda ingin menanam sayuran tapi tidak punya lahan yang luas jangan berkecil hati, saatnya anda untuk memanfaatkan lahan terbatas yang dimiliki untuk budidaya sayuran. Ini merupakan ide untuk memaksimal fungsi rumah dan lahan agar menjadi sebuah peluang bisnis yang menguntungkan selain untuk dikonsumsi sendiri tentunya.

Cara Memanfaatkan Botol-botol plastik bekas

Sumber : www.greenkompasiana.com

Botol-botol plastik bekas minuman dapat jadikan pot atau tempat tanaman. Ukurannya yang hanya sekitar 250 ml hingga 1500 ml. Jadi tanaman yang ditanam juga yang kecil-kecil saja. Tapi  itu sudah sangat membantu anda yang mempunyai  halaman rumah sempit dan kalaupun ada tersisa tanah sedikit di samping rumah.

Cara Tanam Bertingkat - Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Perkotaan



Sebenarnya apa itu Cara bertanam bertingkat “Vertikultur”? 
Dalam bahasa aslinya yakni Bahasa Inggris, arti "verticulture" gabungan dari dua suku kata, vertical danculture. Secara umum memberikan pengertian vertikultur adalah budidaya tanaman dengan cara bertingkat atau bersusun, memanfaatkan ruang ke arah atas. 
 
Tujuan dari sistem ini tentu saja menghemat ruang dengan kemudahan beberapa variasi tanaman.
Pengembangannya dapat dilakukan di lahan pekarangan rumah, dan tidak memerlukan tempat yang relatif luas. Sistem ini sangat cocok dikembangkan diwilayah perkotaan yang rata-rata penduduknya hanya memiliki luasan sisa lahan perumahan yang sempit. Asal syarat utama dari kehidupan tanaman adalah sinar matahari tercukupi, hal tersebut bukan menjadikan halangan untuk mencoba…satu hal lagi yang penting, sistem penanaman vertikultur ini sangat fleksibel penempatannya, selain mudah dan relatif murah (dibandingkan sistem tanam konvensional pada tanah) juga dianggap ramah lingkungan.

Bahan yang dapat digunakan dengan sistem penanaman vertikultur ini pun sangat fleksibel, tergantung dari skala budidayanya, kali ini saya lebih berfokus pada pemanfaatan lahan perumahan di-perkotaan, maka bekas wadah makanan dari plastik, ataupun bekas kaleng cat pun dapat digunakan sebagai pot, dan rangka untuk rak-nya tidak perlu dari besi las, cukup memanfaatkan kayu dan bahan sisa bangunan yang masih baik dan kuat pun bisa, intinya sebelum membeli saya sarankan melihat sekeliling kita untuk dimanfaatkan yang akhirnya dapat menekan biaya. 

Namun untuk masalah estetika rangka dan pot dari bahan bekas ini saya serahkan pada masing-masing selera anda sendiri bagaimana memolesnya menjadi seni tersendiri. 

Tentu saja tidak menutup kemungkinan bagi para hobiis tanaman untuk membuat sistem vertikultur ini lebih ber-estetik dan efiesien, dengan pembuatan rangka dari besi dan wadah media tanam lebih dari sekedar polyback…pot berukir mungkin ? dengan konsekuensi biaya yang lebih mahal….ini juga bagus !!!