Saturday, December 27, 2014

Apa itu REDUCE, REUSE, RECYCLE (3R) ?

3R adalah singkatan dari Reduce, Reuse dan Recycle. 3R adalah prinsip utama mengelola sampah mulai dari sumbernya, melalui berbagai langkah yang mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Langkah utama adalah pemilahan sejak dari sumber, seperti contoh gambar diatas.

Reduce artinya mengurangi. Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah pemakaian styrofoam.

Reuse artinya pakai ulang. Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi ulang.

Recycle artinya daur ulang. Sampah kertas dapat dibuat hasta karya, demikian pula dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan sebagai penyubur tanaman maupun penghijauan.

Sunday, March 2, 2014

“MITOS” Bank Sampah vs “SISTEM” Bank Sampah

Program Bank Sampah bak angin segar di tengah problematika sampah yang kerap dihadapi oleh kebanyakan kota besar di Indonesia. Adalah “sistem bank sampah” yang kini mencuat menjadi “primadona” baru program lingkungan berkelanjutan di beberapa daerah di Indonesia. 
Sebelum “sang primadona” ditemukan dan disambut sorak sorai di atas “panggungnya” seperti saat ini, Ia telah melalui beragam dinamika (sebut saja : proses pencarian bentuk).
Ketika “sistem bank sampah”, sebagai “formula” baru dapat berjalan selaras dengan kebutuhan dan memberi nilai tambah ekonomis bagi masyarakat pelaku bank sampah, budaya “Membuang Sampah Sembarangan” pun sendirinya akan usang oleh jaman. Ia tergantikan oleh jargon “Sampah Jika Diolah, Akan Mendatangkan Berkah”.
Namun demikian, Sistem Bank Sampah masih harus dihadapkan dengan beragam “Mitos” Bank Sampah yang kerap dijumpai di masyarakat. Berikut adalah beberapa "mitos" tentang bank sampah, yang niscaya dapat terpatahkan oleh “Sistem” Bank Sampah.
***
1.   Bank Sampah adalah “bangunan” tempat penampungan sampah terpilah.
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Ini adalah “Sistem Bank Sampah”, bukan sekedar “Bank Sampah” yang dipahami sebagai bangunan fisik.

Monday, February 24, 2014

HIJAU LESTARI : GELIAT GERAKAN BANK SAMPAH KOTA BANDUNG


Momentum Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari lalu bagi kalangan pegiat lingkungan hidup, khususnya di Kota Bandung, menjadi momentum untuk kembali bercermin. Sudah sejauhmana wujud komitmen bersama masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah agar tidak lagi berujung pada bencana. Tragedi Leuwi Gajah 21 Februari 2005 masih menyisakan banyak duka yang mendalam di hati warga. Sembilan tahun sudah berlalu. Waktu yang mestinya cukup untuk melakukan banyak pembenahan.

Meski masih menyisakan banyak persoalan, nampaknya masyarakat kota Bandung  hari ini layak berbesar hati. Kepedulian komunitas warga Kota Bandung dalam menangani permasalahan sampah kini kian menggembirakan. Salah satunya lewat gerakan pendirian bank sampah oleh para ibu rumah tangga yang dimotori oleh LSM Hijau Lestari. Dengan modal ketekunan  dan rasa cinta, terbukti dalam kurun waktu kurang dari setahun,  LSM Hijau Lestari telah mampu membidani lahirnya 35 Unit Bank Sampah di Kota Bandung.

Refleksi ini terungkap dalam kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah yang dilakukan LSM Hijau Lestari pada hari Minggu (23/2) bertempat di Auditorium Monumen Perjuangan jl. Dipati Ukur. Selain diisi dengan pemutaran Film Trashed, Hijau Lestari juga menggelar Bincang-Bincang Warga Bandung bertema “Geliat Gerakan Bank Sampah Kota Bandung”. Bincang-bincang ini menghadirkan narasumber Asep Sudrajat dari BPLH Kota Bandung, Ahmad Kuncaraningrat dari Komisi C DPRD Kota Bandung / Wakil Ketua Pansus Perda Pembatasan Penggunaan Sampah Plastik Tak Ramah Lingkungan, juga Elis Solihat selaku Ketua LSM Hijau Lestari. Peserta yang hadir sebanyak 60 orang, berasal dari perwakilan 30 kecamatan di Kota Bandung. Bincang-bincang berlangsung semarak dipandu Kang Gun Gun Saptari Hidayat yang merupakan Ketua Relawan Program Sejuta Biopori.