Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Seledri (Apium graveolens L.) termasuk salah satu sayuran komersial yang bisa memberikan tambahan pendapatan. Pemanfaatan secara umum sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas makanan sebagai pelengkap masakan.
Seledri (terutama buahnya) sebagai bahan obat sebagai "penyejuk perut". Seledri disebut-sebut sebagai sayuran anti-hipertensi. Fungsi lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik serta pembangkit nafsu makan (karminativa). Umbinya memliki khasiat yang mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Usaha budidaya Seledri terhitung mudah dilakukan dan tidak memerlukan perawatan yang terlalu sulit. Disamping itu harganya relatif stabil. Oleh karena itu budidaya seledri ini bisa dilakukan oleh siapapun baik sebagai bisnis utama ataupun usaha sampingan.
MEMULAI USAHA BUDIDAYA SELEDRI
- Faktor utama dalam budidaya tanaman adalah persiapan lokasi budidaya seledri. Siapkan lokasi penanaman yang cocok untuk seledri, yaitu tanah yang subur dan gembur dengan pH tanah 5,5-6,5.
- Untuk meningkatkan kesuburan media tanam, olah tanah semaian, lalu tambahkan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah.
- Tahap selanjutnya sebarkan biji seledri berbaris dengan jarak antarbaris 10 cm, kemudian tutup dengan tanah tipis-tipis. Untuk penanaman seluas 1 ha, diperlukan 200-250 g biji seledri. Biji akan tumbuh setelah kira-kira tiga minggu kemudian.
- Siapkan lahan penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 25 cm, lalu berikan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Setelah itu, buat bedengan yang lebarnya 1 m. Tiap bedengan memuat tiga baris tanaman dengan jarak baris 30 cm dan jarak tanam 25 cm.
- Kemudian pindahkan bibit yang telah berumur satu bulan (berdaun 3-5 helai) ke bedengan-bedengan yang telah disiapkan.
- Selanjutnya adalah tahapan perawatan dan pemeliharaan tanaman seledri, meliputi penyiraman serta pemupukan dan penyiangan tanaman seledri hingga tiba masa pemanenan.
PERMASALAHAN BUDIDYA SELEDRI
Budidaya tanaman seledri terhitung cukup mudah dan tidak terlalu banyak perlakuan, Namun demikian jika tanahnya kekurangan natrium, tanaman menjadi kerdil.
STRATEGI USAHA BUDIDAYA SELEDRI
Usaha budidaya seledri, meskipun dilakukan sebagai bisnis utama ataupun usaha sampingan memerlukan strategi usaha terrsendiri untuk mencapai hasil yang maksimal. Adapun cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal adalah :
§ Berikan pupuk setelah tanaman 0,5 bulan di kebun. Pupuk tersebut berupa campuran urea dan KCI dengan perbandingan 3 : 2 sebanyak 3 g tiap tanaman (150 kg urea dan 100 kg KCI tiap ha). Tambahkan garam dapur dalam jumlah kecil (50 kg/ha) untuk mendorong pertumbuhannya menjadi hijau.
§ Lakukan budi daya secara intensif. Jika ada gejala serangan hama/ penyakit, segera kendalikan dengan pestisida sesuai dosis anjuran.
§ Panen tanaman setelah berumur antara 2-3 bulan dari waktu sebar. Lakukan panen kedua setelah satu bulan panen pertama. Tanaman yang dirawat dengan baik dapat menghasilkan 5-6 ton/ha.
§ Lengkapi pengetahuan budidaya seledri dari berbagai media seperti majalah, buku-buku ataupun dari sumbernya langsung seperti informasi tentang budi daya seledri di sentra produksinya, seperti di daerah Pengalengan, Cipanas, Wonosobo, dan Batu Malang.
Sumber bacaan : Binaukm.com
No comments:
Post a Comment