Lahan yang sempit membuat kegiatan berkebun terkadang jadi sedikit terhambat. Tetapi, itu bukan berarti kita tidak bisa menanam apa-apa. Dengan memanfaatkan area seadanya, kegiatan berkebun justru bisa menjadi lebih berkualitas dan menyenangkan. Menanam cabe dalam pot misalanya, selain kondisinya lebih mudah dikontrol juga dapat difungsikan sebagai tanaman hias. Apalagi jika menggunakan pola bercocok tanam dengan sistem vertikultur (ditanam bertingkat), pasti terlihat lebih artistik dan hasilnya pun akan berlipat bila dibandingkan dengan sistem konvensional yang ditanam di lahan secara langsung dalam luas areal yang sama.
Menyiapkan Bibit
Bibit merupakan faktor yang paling menentukan dalam budidaya suatu tanaman. Meskipun pemeliharaan telah dilakukan secara maksimal, tetapi tidak akan memperoleh hasil yang optimal kalau bibit yang ditanam dari benih yang kurang baik. Untuk memperoleh benih yang baik adalah:
1. Pilih buah cabe yang sehat, lebih besar dari yang lainnya dan matang sempurna.
2. Buang bagian pangkal dan ujungnya.
3. Sayat bagian buah yang tersisa, kemudian ambil bijinya.
4. Jemur ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama tiga hari.
Langkah berikutnya adalah menyemai benih yang sudah kering untuk dijadikan bibit. Kegiatan menyemai ini diawali dengan merendam benih dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya benih direndam sehari semalam dalam larutan perangsang akar.
Benih yang masih mengapung setelah sehari semalam direndam harus dibuang, karena benih tersebut pertumbuhannya tidak akan maksimal. Untuk benih yang tenggelam bungkus dengan kain basah dan biarkan sehari semalam lagi. Keesokan harinya benih baru disemaikain.
Persemaian harus disiapkan bersamaan dengan kegiatan merendam benih. Media yang digunakan berupa tanah gembur yang dicampur pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan sama banyak. Masukan media persemaian ke dalam plastik es yang diameternya 3-5 cm dan untuk tingginya cukup 6 cm saja. Basahi media dengan larutan perangsang akar hingga lembab. Selanjutnya, semaikan benih satu per satu. Atasnya tutup dengan media, tipis saja, supaya benih tidak terlihat. Selama benih belum tumbuh kondisi media harus selalu lembab dan waspada terhadap pencurian benih yang dilakukan semut. Benih siap untuk dijadikan bibit dan dipindah tanamkan apabila sudah memiliki empat helai daun sempurna.
Persemaian Cabe
Media Tanam
Media tanam merupakan tempat berkembangnya akar dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Dari media tanam ini tanaman menyerap makanan yang berupa unsur hara melalui akarnya. Media tanam harus sudah siap paling lambat dua minggu sebelum tanam supaya terjadi pemadatan media yang sempurna. Media yang baik untuk digunakan terdiri dari tanah gembur atau top soil, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan volume sama banyak. Aduk ketiga bahan tadi sampai tercampur rata, kemudian masukan ke pot atau polybag yang memiliki diameter minimal 30 cm.
Bahan-bahan di atas memiliki fungsi yang berbeda, namun satu sama lain saling mendukung. Tanah dengan sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara dan melalui air unsur hara dapat diserap oleh akar dengan prinsip pertukaran kation. Sekam gunanya untuk menampung/mengikat air dalam tanah, sedangkan kompos untuk menjamin tersedianya bahan penting yang akan diuraikan menjadi hara yang diperlukan oleh tanaman.
Sebaiknya kompos yang digunakan adalah kompos yang terbuat dari sampah dapur dan sampah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan, minimalnya yang ada di sekitar kita, dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah. Disamping itu, untuk menghemat biaya dalam pengadaan kompos. Cara pembuatan kompos berbahan baku sampah ini bisa dilihat pada topikMengubah Sampah Jadi Berguna atau Manfaat Sampah Rumah Tangga.
Penanaman
Seminggu sebelum tanam, media disiram dengan dua gelas MOL Keong Mas secara merata. Sebelum disiramkan, MOL harus dicampur air terlebih dahulu dengan dosis dua gelas MOL ditambah seember air (kira-kira 10 liter). Begitu juga sehari sebelum tanam, media harus disiram lagi menggunakan MOL dengan dosis yang sama, tetapi dalam penyiraman cukup segelas saja.
Bibit yang ditanam hanya bibit yang sudah memiliki minimal empat daun sempurna, sehat dan pertumbuhannya bagus. Proses penanamannya adalah:
1. Buat lubang persis di tengah-tengah media, kira-kira lebih besar sedikit dari ukuran media bibit.
2. Buka plastik bibit dengan cara merobeknya. Saat merobek plastik harus berhati-hati jangan sampai merusak media dan mengakibatkan banyak akar yang terputus.
3. Masukan bibit ke lubang yang telah dibuat.
4. Tutup media bibit dengan media bekas pembuatan lubang, lalu ratakan.
5. Siram media tanam dengan air biasa sampai kebas.
Apabila cuaca panas, sebaiknya tanaman diberi pelindung dari pelepah pisang yang ditekuk menjadi dua bagian kemudian disungkupkan menutupi bibit menyerupai bentuk segitiga sama kaki. Pemberian pelindung ini dimaksudkan supaya bibit yang baru ditanam tetap segar dan tidak mengalami kelayuan.
Perawatan Tanaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan tanaman adalah:
1. Penyiraman dilakukan secara rutin, setiap pagi dan sore hari. Kegiatan ini tidak perlu dilakukan apabila cuaca hujan atau tanaman dikocor dengan MOL.
2. Mulai umur 7 hari sampai keluar bunga tanaman dikocor menggunakan MOL Keong Mas dengan dosis dua gelas/ember air. Setiap tanaman cukup diberi satu gelas dan diulang seminggu sekali.
3. Sejak tanaman berbunga sampai habis masa panen pengocoran tanaman menggunakan MOL Rebung Bambu dengan dosis dan cara pengaplikasian sama seperti di atas. Mengenai pembuatan MOL diuraikan di bawah.
4. Penyemprotan menggunakan EM TANI 3 setiap lima hari sekali dengan dosis dua sdm/liter air.
5. Perempelan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun di bawah percabangan pertama.
6. Pencabutan tanaman liar atau rumput yang tumbuh di media tanam sekaligus dengan mengemburkan medianya.
7. Jika terjadi tanda-tanda serangan hama atau penyakit, untuk menanggulanginya, lakukan dengan menyemprotkan pestisida organik.
Tanaman tumbuh normal
MOL Rebung Bambu
Terdiri dari Rebung Bambu ½ kg, Air Cucian Beras 8 liter, Air Kelapa 2 liter, Buah-buahan Apkir 2 kg, Gula Merah ½ kg dan EM TANI 1 ½ liter. Cara pembuatanya adalah:
1. Rebung dan buah-buahan diparud/diblender/ditumbuk sampai halus.
2. Masukan kedalam ember atau drum plastik.
3. Tambahkan gula yang sudah diiris-iris, air cucian beras, air kelapa dan EM TANI 1, lalu aduk sampai merata.
4. Selanjutnya drum ditutup rapat.
5. Setiap tiga hari sekali tutup dibuka dan cairan bahan diaduk-aduk selama kurang lebih 15 menit. Gunakan pengaduk yang bersih dan terbuat dari kayu/bambu/plastik.
6. Setelah dua minggu cairan disaring dan larutan siap untuk digunakan.
Sumber bacaan : www.bertanimandiri.blogspot.com
No comments:
Post a Comment